gaya hidup simpel

4 Gaya Hidup Sehat yang Justru Bikin Kamu Menua Lebih Cepat

4 Gaya Hidup Sehat yang Justru Bikin Kamu Menua Lebih Cepat

4 Gaya Hidup Sehat – Berita terpopuler minggu ini adalah berita tentang kebiasaan sehat namun ternyata tidak sehat. Gaya hidup sehat bisa membuat seseorang tampak lebih muda dari usia sebenarnya, namun, jika dilakukan secara berlebihan justru bisa berdampak sebaliknya.

Beberapa kebiasaan yang dianggap sehat malah berpotensi mengakibatkan penurunan kesehatan. Ini lima kebiasaan ‘sehat’ yang membuat tubuhmu menua lebih cepat.

1. Terobsesi Olahraga Kardio

Olahraga kardio memiliki banyak manfaat bagi kesehatan, seperti meningkatkan kebugaran jantung dan membakar kalori. Namun, jika di lakukan secara berlebihan tanpa diimbangi dengan latihan kekuatan dan istirahat yang cukup, dapat menimbulkan efek negatif, termasuk percepatan penuaan dan kehilangan massa otot.

Latihan kardio yang berlebihan dapat menyebabkan proses katabolisme, yaitu pemecahan jaringan otot untuk energi. Hal ini terjadi terutama jika asupan kalori tidak mencukupi atau tidak diimbangi dengan latihan kekuatan. Akibatnya, tubuh bisa kehilangan massa otot, yang berdampak pada penurunan kekuatan dan metabolisme.

2. Minum Jus Terlalu Banyak

Segelas jus buah segar di pagi hari mungkin akan membuat tubuh terasa segar. Selain itu jus dari perasan atau campuran buah murni kaya akan vitamin dan mineral.

Namun kebiasaa nminum jus terlalu sering ternyata kurang baik karena ada satu kandungan penting yang hilang saat buah atau sayur di hancurkan dengan blender. Saat memblender atau membuat jus, berarti juga memisahkan serat. Meskipun mungkin ada yang tetap memasukkan serat ke dalam jus, namun bentuknya sudah terpecah jadi lebih halus.

Baca Juga : Menjaga Kestabilan Mental Dengan Lingkungan Kerja Toxic

Saat membuat jus buah dan sayuran, berarti kamu mengubah semua gula dan meninggalkan serat di bagian belakang. Rasanya mungkin seperti mendapat asupan energi instan ke aliran darah, seolah-olah tubuh menerima suntikan gula. Tapi yang kemudian terjadi, gula darah meningkat drastis.

3. Menghindari Sinar Matahari

Sebagian besar dari kita sudah paham risiko yang datang akibat paparan sinar matahari. Tak heran, generasi saat ini jadi sangat sadar akan pentingnya SPF, bahkan untuk sekadar keluar ke mini market di depan kompleks rumah. Selain itu, memiliki kulit cerah sering di anggap sebagai standar kecantikan.

Tapi, tahukah kamu? Terlalu sering menghindari matahari juga bisa membuat tubuhmu kekurangan vitamin D-dan ini salah satu alasan mengapa proses penuaan bisa terasa lebih cepat.

Menurut penelitian, vitamin D terbukti punya pengaruh besar terhadap kesehatan tulang, sistem imun, dan pemendekan telomer-bagian kecil di ujung DNA yang erat kaitannya dengan proses penuaan sel. Sebuah studi menunjukkan bahwa orang dengan kadar vitamin D yang cukup memiliki telomer lebih panjang di banding mereka yang kekurangan. Ini bisa jadi salah satu elemen rahasia anti-penuaan.

4. Terlalu Banyak Mengonsumsi Suplemen

Suplemen memang bisa sangat bermanfaat, tapi jangan salah, mengonsumsinya dalam dosis besar justru bisa merusak hati (liver) dan malah mempercepat proses penuaan.

Hati punya peran penting dalam proses detoksifikasi dan metabolisme tubuh. Ketika terlalu banyak racun atau beban kerja, fungsi detoksifikasinya bisa terganggu dan menurun seiring waktu.

Sebuah studi dari Georgetown University dan Henry Ford Hospital menemukan bahwa beberapa suplemen makanan dapat merusak hati, terutama jika di konsumsi dalam jumlah banyak atau tidak terkontrol. Untik itu sebelum mencoba suplemen baru, ada baiknya diskusikan dulu dengan dokter untuk memastikan dosis dan manfaatnya sesuai kebutuhan tubuhmu.

7 Gaya Hidup Simpel Ini Bisa Pangkas Risiko Kanker

7 Gaya Hidup Simpel Ini Bisa Pangkas Risiko Kanker

7 Gaya Hidup Simpel – Para ilmuwan dari Newcastle University mengungkapkan, tujuh perubahan gaya hidup sederhana dapat mengurangi risiko berbagai jenis kanker.

Para peneliti menggunakan data dari 94.778 orang yang berpartisipasi dalam penelitian UK Biobank, sebuah pangkalan data biomedis yang sangat besar dengan informasi kesehatan setengah juta orang Inggris, yang di kumpulkan antara tahun 2006 dan 2010, dikutip dari The Sun.

Penelitian yang dipublikasikan di BMC Medicine ini melihat apakah dengan mengikuti tujuh rekomendasi yang di susun oleh World Cancer Research Fund (WCRF) dan American Institute for Cancer Research (AICR) pada tahun 2018 memengaruhi kemungkinan peserta terkena kanker.

Para peneliti memberikan skor kepada peserta studi dalam rentang 0 hingga 7 berdasarkan sejauh mana mereka mengikuti tujuh rekomendari tersebut. Skor rata-rata yang di peroleh peserta adalah 3,8.

Dari seluruh peserta, 7.296 orang, atau delapan persen, mengidap kanker selama periode penelitian. Adapun kanker yang banyak di idap adalah prostat, payudara, dan usus.

Mereka yang mendapat skor antara 4,5 – 7 poin memiliki risiko 16 persen lebih rendah terkena semua jenis kanker di bandingkan mereka yang mendapat skor di bawah 3,5.

Berikut adalah 7 kebiasaan gaya hidup rekomendasi dari WCRF dan AICR yang dapat memangkas risiko kanker.

1. Mengonsumsi makanan yang sehat

WCRF menyarankan untuk menjadikan biji-bijian, sayuran, buah, dan kacang-kacangan sebagai bagian utama dari menu makanan harian.

Di sarankan untuk mengisi tiga perempat dari piring dengan makanan tersebut dan seperempat sisanya dengan daging tanpa lemak, unggas, ikan, atau protein nabati seperti tahu.

2. Menghindari makanan tinggi kalori dan cepat saji

WCRF menyarankan agar tidak mengonsumsi makanan cepat saji atau yang tinggi lemak, tepung, dan gula.

Penelitian telah mengaitkan makanan ultra-proses dengan setidaknya tiga jenis kanker.

Berikut adalah makanan yang harus di waspadai berdasarkan WCRF:

  • Cokelat dan makanan manis
  • Keripik
  • Biskuit
  • Kue
  • Es krim
  • Makanan cepat saji, seperti burger, ayam goreng, dan kentang goreng
  • Kue kering

Baca Juga : 5 Cara Hidup Sederhana Untuk Masa Depan Yang Lebih Indah

3. Membatasi konsumsi daging merah dan daging olahan

Penelitian menunjukkan bahwa makan daging olahan, seperti bacon dan sosis, dapat meningkatkan risiko kanker usus.

Sementara itu, berdasarkan temuan para ilmuwan dari Universitas Bergen di Norwegia, tidak mengonsumsi bacon dan minuman bersoda dapat menambah satu dekade usia harapan hidup seseorang.

WCRF menyarankan untuk tidak mengonsumsi lebih dari tiga porsi daging merah seperti daging sapi, babi, dan domba setiap minggunya. Selain itu, jika memungkinkan, di sarankan pula untuk mengurangi dalam jumlah yang lebih banyak sembari menghindari daging olahan sama sekali.

4. Menghindari minuman manis

Minuman berpemanis adalah hal lain yang harus di hindari, menurut WCRF.

“Kita sering tidak memikirkan minuman yang mengandung kalori. Namun, ada bukti kuat bahwa minum minuman berpemanis secara teratur dapat menyebabkan kenaikan berat badan, yang pada gilirannya dapat menyebabkan banyak kanker,” terang WCRF.

Sebagai gantinya, organisasi ini menyarankan untuk memilih air putih, teh atau kopi, dan jus buah alami dalam batas tertentu, yakni satu jus per hari.

Minuman dengan pemanis buatan dalam jumlah besar juga harus di hindari.

5. Menjauhi minuman keras

Menurut WCRF, mengurangi atau menghindari minuman alkohol dapat mengurangi risiko enam jenis kanker, termasuk kanker payudara, usus, hati, mulut, tenggorokan, dan perut.

6. Menjaga berat badan sehat

WCRF mengatakan bahwa menjaga berat badan dalam kisaran yang sehat dan menghindari kenaikan berat badan di kemudian hari dapat melindungi dari 13 jenis kanker. Hal ini karena obesitas dapat meningkatkan kemungkinan berkembangnya sel kanker di dalam tubuh.

Pasalnya, peningkatan kadar hormon, peradangan, dan faktor pertumbuhan yang di sebabkan oleh kelebihan lemak tubuh dapat membuat sel-sel tubuh membelah lebih sering dan meningkatikan kemungkinan terbentuknya sel kanker.

7. Bergerak lebih banyak

WCRF menyarankan untuk melakukan aktivitas fisik dalam rutinitas harian guna membantu melindungi diri dari kanker usus, payudara, dan rahim.

WCRF menyarankan seseorang untuk aktif secara moderat selama setidaknya 150 menit setiap minggu dengan melakukan olahraga, seperti jalan cepat, bersepeda, berkebun, menari, dan melakukan pekerjaan rumah tangga.

Atau, seseorang juga dapat melakukan setidaknya 75 menit aktivitas yang intens, seperti berlari, aerobik, atau olahraga seperti sepak bola.